Ada yang bilang, cara menulis novel terbaik adalah dengan menulis novel, sesederhana itu. Dan sejujurnya, itu adalah saran terbaik yang bisa diberikan kepada siapapun yang berniat menulis sebuah novel, meskipun saran yang sama juga bisa diterapkan untuk hal lain, tidak hanya menulis.
Akan tetapi, khusus di bidang tulis-menulis novel, saran yang terkesan tidak imajinatif itu terasa lebih signifikan. Tidak peduli seberapa brilian ide yang Anda miliki, tidak peduli seberapa inovatif struktur cerita yang Anda canangkan, tetap saja sebuah novel dikatakan sebagai novel apabila sudah ditulis.
Ada yang bilang juga bahwa cara menulis novel yang pertama dan utama adalah dengan menemukan ide pokok terbaik untuk dikembangkan. Secara mendasar, premis ini valid.
Tetapi, jika ditelaah lebih dalam, tidak ada ide yang terbaik. Ide yang revolusioner mungkin ada, tetapi menilai sebuah ide cerita sebagai yang terbaik atau yang terburuk adalah berbicara mengenai subjektivitas penulis.
Anda mungkin akan mulai menulis novel pertama Anda sembari berpikir bahwa tema dan topik yang Anda usung adalah otentik dan menggemparkan. Yang terjadi di kenyataan bisa jadi sebaliknya: Anda mengerjakan sebuah karya dengan kualitas di bawah rata-rata, berpikir bahwa ide yang Anda suguhkan adalah cemerlang.
Banyak yang tidak tahu bahwa cara menulis novel yang pertama dan yang utama adalah memastikan bahwa Anda memiliki ketekunan. Tekun dalam menulis, tekun dalam merevisi yang tidak seharusnya, tekun dalam mempelajari teknik, dan tekun dalam berbagai macam hal lain.
Sekalipun demikian, tidak ada salahnya mengulik sedikit tentang sisi teknis dari menulis novel. Mari kita mulai.
- Rumuskan ide cerita
Ini mungkin terdengar mudah, tetapi Anda baru akan merasakan kesulitannya ketika benar-benar memaksakan diri untuk memecah-mecah ide yang ada dan menjabarkannya. Percuma Anda berusaha keras mencari tempat yang nyaman untuk menulis atau membeli perlengkapan menulis yang berkualitas tinggi atau rutin membaca buku dengan genre favorit jika Anda tidak betul-betul merumuskan apa yang ingin Anda tuliskan.
Dan selagi masih membahas poin ini, membaca buku dengan genre yang Anda tekuni akan sangat membantu mencari kejelasan mengenai apa yang Anda ingin jadikan cerita.
- Tentukan sudut pandang
Tipe sudut pandang yang Anda tentukan akan berpengaruh besar pada pembaca. Pembaca akan mengerti alur cerita melalui perspektif ini.
- Latar
Usahakan membuat cerita dengan latar tempat yang Anda kuasai dengan fasih. Jika cerita mengharuskan tokoh berpindah tempat dan Anda tidak pernah berada di tempat terkait, lakukan riset mendalam terlebih dahulu,
- Pengembangan karakter utama
Ada 3 aspek penting dalam hal ini: tujuan sang tokoh, motivasi di balik tujuan tersebut, dan sifat perkembangannya (dinamis/berubah dari awal hingga akhir atau statis/tetap sama).
- Tentukan konflik
Ada 2 tipe umum untuk konflik dalam novel: 1) tokoh utama terjebak dalam persoalan dan berusaha membebaskan diri dan 2) tokoh kehilangan sesuatu dan berusaha mendapatkannya kembali.
- Buat kisi-kisi
Pembuatan kisi-kisi akan membantu Anda sebab perencanaan yang terstruktur baik akan menjadi panduan dalam menyelesaikan proyek.
- Piliha struktur cerita
Anda bisa memilih untuk meletakkan bagian tengah novel di awal dan lanjut menulis sampai ke titik harus kembali membahas latar belakang atau memilih jalan yang lebih konvensional.
- Mulai menulis naskah Anda dan jangan lupakan proses revisi.