About
Novel
- Novel
Edited/Translated Books
Poetry
Miscellaneous
- Insight
- Kuliner
- Review
- Tips

Search

Meidynaarrisandi.com

About
Novel
- All Novel
  
  Novel
  
  Diam-diam Patah, Satu Lagi Novel Meidyna Arrisandi
  
  Novel
  
  Musim Cinta Berubah Warna
  
  Novel
  
  Beneath the Same Moon (Vol. 1)
  
  Novel
  
  Bait-bait Cinta di Santa Monica
Edited/Translated Books
- Edited/Translated Books
  
  Soul Quest, A Journey from Death to Immortality
  
  Edited/Translated Books
  
  True Ghost Stories
  
  Edited/Translated Books
  
  The Wind of Sonoma
  
  Edited/Translated Books
  
  Injil Menurut Dan Brown
  
  Edited/Translated Books
  
  Kiat Mengatasi Anak Sulit Makan
Poetry
- Poetry
  
  Sayatan Ditikam Hujan, Puisi Meidyna Arrisandi yang Dilagukan
  
  Poetry
  
  Biar Kata-kata Membaringkan Kepala – Puisi Meidyna Arrisandi
  
  Poetry
  
  Jika Pulangmu Pada Sepasang Mata Itu – Puisi Meidyna Arrisandi
  
  Poetry
  
  Apa dan Siapa Penyair Indonesia
  
  Poetry
  
  Cinta Gugat
Miscellaneous
- All Insight Kuliner Review Tips
  
  Kuliner
  
  Sambal Ayam Suwir Nagih Lauk Sekaligus Camilan Nampol!
  
  Miscellaneous
  
  Suluk Pangracutan dari Kampung Para Arwah, Antologi Puisi tentang Jati Diri
  
  Miscellaneous
  
  Aku Menderita Skizofrenia Karya Juliarti Dewi, Kisah Nyata yang Menyentuh
  
  Miscellaneous
  
  8 Tips Belanja Aman & Efisien di Pasar Beringharjo [Menarikata, Meidyna…

Home Poetry Love Lines

Poetry

Love Lines

By

Meidyna Arrisandi

-

November 8, 2019

642

meidyna arrisandi

Kumpulan puisi Meidyna Arrisandi bersama penyair-penyair lain, diterbitkan Ellunar Publhisher.

TAGS
antologi
ellunar publisher
kumpulan puisi
meidyna arrisandi
penyair
puisi

Meidyna Arrisandi

Kemudian, Kalau nanti jadi tak sederhana, aku masih ingat, bahwa secangkir kopi selalu mengerti. Ini hati. Lirih yang paling memekakkan telinga. Diam yang paling bersuara.

RELATED ARTICLES MORE FROM AUTHOR

puisi meidyna arrisandi

Sayatan Ditikam Hujan, Puisi Meidyna Arrisandi yang Dilagukan

puisi meidyna arrisandi

Biar Kata-kata Membaringkan Kepala – Puisi Meidyna Arrisandi

puisi meidyna arrisandi

Jika Pulangmu Pada Sepasang Mata Itu – Puisi Meidyna Arrisandi

LEAVE A REPLY Cancel reply

Please enter your comment!

Please enter your name here

You have entered an incorrect email address!

Please enter your email address here

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

0FansLike

0FollowersFollow

0SubscribersSubscribe

Recent Posts

Sambal Ayam Suwir Nagih Lauk Sekaligus Camilan Nampol!

Meidyna Arrisandi - June 12, 2024

Suluk Pangracutan dari Kampung Para Arwah, Antologi Puisi tentang Jati Diri

Meidyna Arrisandi - May 15, 2024

Aku Menderita Skizofrenia Karya Juliarti Dewi, Kisah Nyata yang Menyentuh

Meidyna Arrisandi - May 14, 2024

8 Tips Belanja Aman & Efisien di Pasar Beringharjo [Menarikata, Meidyna Arrisandi]

Meidyna Arrisandi - September 4, 2023

Follow us on Instagram @meidynaarrisandi

ABOUT US

Menari kata, memberi makna, karena menulis itu berbagi kisah dan kasih. Menulis itu meredakan, juga terasa seperti pulang. Siapa saja rindu pulang, kan? Kita membiarkan segala rasa reda, termasuk memberi waktu pada luka-luka untuk memulihkan dirinya.

Contact us: meidynaarrisandi@gmail.com

FOLLOW US

About
Contact

© Copyright 2021 - by Meidyna Arrisandi