Anda mungkin berpikir, “Seberapa sulit, sih, menulis cerpen?” Anda mungkin tipe orang yang berpikir bahwa menulis cerpen tidak mungkin sesulit itu dengan alasan yang sudah kentara: Semua terungkap dari nama jenis tulisan itu sendiri; cerpen adalah cerita pendek dan cerita pendek tidak mungkin susah ditulis.
Kenyataannya, begitu Anda mencoba memulai menulis, Anda akan bertubrukan dengan berbagai macam kendala. Cerpen dikatakan cerpen jika panjangnya kurang lebih 5000 kata, demikian konsensus mengenai panjang ideal sebuah cerpen.
Bayangkan susahnya memuat semua ide dan elemen pelengkap dalam rentang sebegitu pendek. Anda mungkin akan berpikir kemudian, “Bisa; 5000 kata cukup untuk mencakup semua ideku.”
Tetapi Anda mungkin lupa, cerpen memiliki struktur, ada pembuka, tengah, dan ujung. Konflik diperkenalkan di depan, konflik berlangsung di tengah, dan konflik usai di akhir.
Dan bahkan ketika Anda berpikir Anda sudah merumuskan semuanya dengan hati-hati, ada pula faktor kalimat pembuka yang membuat pembaca serasa “dijotos” dari awal sehingga merasa sulit meninggalkan cerita Anda.
Semua ini akan hadir sebagai sebuah tantangan untuk Anda taklukkan dan tantangan tersebut bisa diatasi jika Anda tahu cara menulis cerpen yang tepat
Sebetulnya, tidak ada cara menulis cerpen yang “terbaik”. Yang ada hanyalah hal-hal mendasar untuk diketahui dan diaplikasikan dalam proses. Setiap penulis memiliki kebiasaan dan kemampuan abstraksi yang berbeda-beda satu sama lain.
Mencoba mencakup semuanya dalam satu kumpulan cara menulis cerita pendek yang paling baik merupakan hal yang cukup sia-sia. Apa yang bermanfaat untuk satu penulis mungkin justru membuat penulis lain kebingungan dan membuang waktu percuma.
Apa yang bagi satu penulis merupakan tips yang tidak mendetail justru mungkin adalah solusi efektif bagi penulis lain untuk menjabarkan konflik yang ia pilih. Anda pasti sudah banyak membaca saran dari banyak penulis lain.
Anda mungkin bahkan punya buku yang membicarakan tips menulis cerpen secara komprehensif. Yang Anda butuhkan kali ini mungkin bukan cara, tips, maupun saran. Barangkali Anda memerlukan pemahaman tentang mengapa segala hal tentang tata cara dan aturan menulis cerpen bisa memberikan Anda keuntungan.
Mempelajari cara menulis cerpen bisa memberikan Anda keunggulan di berbagai sektor, antara lain:
- Anda tahu cara “memperlihatkan”. Anda pasti familiar dengan jargon “Show, don’t tell”. Ini adalah satu hal penting untuk dikuasai oleh penulis genre apapun dan dalam format apapun. Dengan keterbatasan jumlah kata, Anda akan dipaksa untuk terus membuat pembaca terlibat dalam cerita. Anda akan terus-menerus menunjukkan apa yang tokoh utama lakukan atau bagaimana kehidupannya ketimbang sekadar “menceritakan” semua hal.
- Anda bisa memperkuat masing-masing bab berbeda. Suatu bab pada dasarnya adalah sebuah cerita pendek yang menyusun sebuah cerita yang lebih besar. Ini tentu berguna ketika Anda berencana membuat sebuah buku utuh; masing-masing bab harus memiliki kekuatan tersendiri, cukup untuk memastikan pembaca mengikuti dari awal sampai akhir. Anda bisa bayangkan menulis satu buku novel epik dengan seribu halaman tapi tidak satu pun bab di dalamnya yang cukup kuat untuk mencegah pembaca berpaling.
- Anda bisa menambahkan bagian cerita untuk buku nonfiksi Anda dengan cara yang lebih menarik. Bahkan dalam buku nonfiksi paling teknis sekalipun ada celah untuk memasukkan elemen cerita, utamanya untuk membuat pembaca bisa memahami sebuah konsep dengan lebih alami.